Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Gde Pitana, mengatakan, tidak pernah ada sejarah piramida di Indonesia. Hal itu dikatakannya menanggapi "penemuan" struktur batu mengerucut yang mirip piramida di kawasan Gunung Lalakon, Bandung, dan Gunung Saduhurip, Garut, Jawa Barat.
"Dalam sejarah Indonesia belum pernah dan tidak pernah ada sejarah piramida," Gde Pitana di Jakarta, Minggu (10/12/2011).
Selain itu, menurut dia, secara logika, umumnya piramida dibangun manusia untuk kepentingan spiritual yaitu menyembah para dewa.
Di Indonesia, kata dia, sudah terlalu banyak puncak-puncak gunung sehingga kemungkinan besar manusia di Indonesia pada zaman dahulu cenderung tidak memerlukan untuk membangun piramida.
"Sampai saat ini belum ada temuan arkeologis satu pun yang memberikan indikasi di Indonesia ada piramida," katanya.
Namun, pihaknya menampung segala bentuk informasi yang disampaikan oleh berbagai kalangan masyarakat dan sesegera mungkin menindaklanjuti kebenaran atau pun ketidakbenarannya.
Pihaknya sendiri telah menugaskan secara resmi Balai Arkeologi Bandung untuk melakukan pengujian, penelitian, pengkajian, dan ekskavasi untuk membuktikan struktur batuan tersebut piramida atau bukan.
"Jadi belum bisa dipastikan, informasi yang kami terima ada struktur batu yang mengerucut ke atas menyerupai piramida bertangga-tangga. Saya belum bisa mengatakan itu benar (piramida) atau tidak," kata Gde Pitana.
Ia menambahkan, seorang arkeolog dari ITB sebelumnya telah berpendapat struktur serupa itu banyak ditemui di daerah kepulauan, di mana banyak daratan muncul sebagai akibat air laut yang naik.
"Struktur seperti itu banyak terjadi di Indonesia, kalau memang demikian berarti ini bukan hasil kebudayaan manusia," katanya.
Meski begitu, pihaknya akan tetap menindaklanjuti laporan dari masyarakat dan membuktikan kebenaran teori tentang piramida di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar