Kamis, 22 Desember 2011

Liyangan, Kota yang Hilang karena Letusan Sindoro





Dok. Selsa


Diperkirakan di atas Talud ini dahulu ada bangunan besar semacam pendopo.
Liyangan adalah kota yang hilang karena terkubur. Demikian ucapan salah seorang wisatawan dan peneliti kepurbakalaan dari Amerika Serikat yang pernah berkunjung di situs Liyangan, yang ditemukan secara tak sengaja oleh penambang pasir di dusun Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung.

Liyangan pada zaman dahulu diperkirakan merupakan salah satu kompleks perdusunan yang terkubur akibat bencana erupsi Sindoro. Belum diketahui pada abad berapa Liyangan ini terkubur oleh lahar dari Gunung Sindoro. Menurut seorang peneliti dari Belanda bernama Bemmelen (1970), antara tahun 1600-1671 telah terjadi bencana hebat berupa meletusnya Gunung Sindoro sebanyak tiga kali. Jadi kalau benar berita tentang erupsi Gunung Sindoro ini, berarti Liyangan adalah saksi bisu bagaimana Sindoro meluluhlantakkan daerah sekitarnya.

Menurut Tambah Pramono, juru pelihara Situs Liyangan, sekitar tahun 2008 beberapa penambang pasir menemukan beberapa temuan, seperti dua candi Ganesha, gerabah, talut (semacam fondasi dari bebatuan), alat penumbuk rempah-rempah dan beberapa yoni.

Lalu pada tahun 2009 ditemukan kembali beberapa bangunan. Berdasarkan gambaran hasil survei, Liyangan adalah salah satu kompleks situs permukiman, situs ritual dan pertanian. Dari data yang ada dan juga beberapa hasil penemuan, Liyangan ini merupakan satu perdusunan pada masa Kerajaan Mataram kuno.

Menurut Trihatmadji, Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah, penemuan situs Liyangan adalah penemuan yang spektakuler. Sementara itu berdasarkan penelitian, Liyangan dinyatakan sebagai Situs Istimewa di Indonesia. Selain bangunan candi dan juga arca-arca, di Liyangan juga ditemukan rumah panggung dari bahan kayu yang diperkirakan berusia 1.000 tahun.

Kini penggalian dan penelitian masih terus berjalan untuk menguak misteri salah satu peninggalan sejarah yang mempunyai nilai budaya yang sangat tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar