Minggu, 09 September 2012

Erotic fiction

Ravaging Storm is a depiction of a young woman who has just entered into womanhood. She is innocent to the ways of life, and has never known a man’s touch.

She resides in South Dakota, tending to a small farm with her father, and one brother. Sadly, her mother died giving birth to her years ago. Though she has heard the stories of white women being taken captive by Cheyenne Indian braves, she has never, ever encountered a real Indian, but she has heard the rumors.

Her daddy is always telling her that, a white woman captured by the savages is better off dead. She really doesn’t understand what he means by that, and never, in her wildest dreams does she ever consider that she will be one of those many women who is taken against her will, into a world that she never knew could be so thrilling.

Sabtu, 16 Juni 2012

Pesona Rinjani

Wisata ke Lombok kita tidak boleh melupakan Gunung Berapi Rinjani yang terletak di Pulau Lombok di Indonesia merupakan gunung berapi yang kedua tertinggi di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatera. Ketinggian Gunung Kerinci 3,805 meter, sedangkan ketinggian Gunung Rinjani 3,726 meter di atas permukaan laut.

Gunung Berapi Rinjani terletak pada lintang 8º25" S dan 116º28" T, merupakan gunung favorit bagi pendaki-pendaki di Indonesia kerana keindahan pemandangannya. Gunung ini terletak di Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41,330 hektar.

Sejarah Letusan

1. 10 - 12 September 1847
2. 8 - 10 Agustus 1884 (+/- 1 hari)
3. 30 November - 2 Desember 1900
4. 1 - 2 Jun 1901
5. 29 April 1906 - ?
6. 30 November - 2 Desember 1909
7. 4 November 1915 - ?
8. 30 Mei 1941
9. 25 Desember 1943 - 1 Januari 1944
10. 1949 - 1950
11. 15 Oktober 1953 +/- 45 hari
12. September 1965 - ?
13. 28 Maret 1966 - 8 Agustus 1966
14. 3 Jun - 21 November 1994
15. September 1995
16. 1 - 5 Oktober 2004

Alam Rinjani

Daerah hutan di Gunung Rinjani termasuk hutan jenis heterogen dan homogen pada daerah daerah-daerah tertentu. Sekitar ketinggian 1000 sampai 2000 (atas laut) dapat ditemui jenis tumbuh-tumbuhan seperti Beringin (Ficus superb), Garu (Dysoxylum sp), Bayur, dan areal perkebunan penduduk yang ditanami sayur-sayuran seperti kentang, cabe, kol, juga bawang. trus sekitar ketinggian 2000 sampe 3000 mulai banyak pohon-pohon cemara Gunung (Casuarina junghuniana). Sampai ketinggian 3000 ke atas cuma terdapat jenis rumput-rumputan dan edelweiss/bunga abadi.

Yang paling eksotis di Rinjani adalah danau Segare Anak (Segare artinya Laut dan Anak artinya anak) yang terbentuk secara vulkanik akibat letusan Gunung Rinjani. Masyarakat menyebutnya segara/laut karena warna air danau ini adalah biru seperti laut. Danau ini terletak di ketinggian 2800 M, terdapat banyak ikan maupun flora fauna lainnya. Ikan-ikan yang banyak terdapat di danau ini adalah ikan mas, mujair dan ikan harper.

Kabarnya pendakian bulan Februari 2005 tim pendaki dari Astacala berhasil menombak ikan mas seberat 3,5 kg. Danau Segara Anak oleh masyarakat sekitar dipercaya mempunyai keajaiban yang dapat menyembuhkan penyakit, juga untuk pemujaan mendapatkan benda-benda yang sakti. Di dekat Danau Segara Anak terdapat gunung kecil yang disebut Gunung Baru jari (gunung baru jadi/new mount). Jarang orang yang bisa ke puncak Gunung Baru tersebut walaupun menurut informasi sudah ada jalur menuju kesana, mungkin hal ini disebabkan karena Gunung Baru tersebut masih aktif dan mengeluarkan gas.

Iklan Otomatis

Iklan otomatis disini adalah iklan internet murah efektif berkualitas Indonesia yang adapat anda ketahui melalui pengukuran tertentu. Iklan otomatis, adalah iklan yang otomatis tayang maupun tidak tayang pada media internet.

Iklan akan tayang pada kontent website yang sesuai denga iklan, namun iklan juga tidak akan tayang pada konten website yang tidak seseuai dengan iklan.

Jumat, 20 April 2012

Masuk bos

Personal News Magazine - Studio pengembang aplikasi game FourBros Studio berhasil meraih penghasilan hingga 100.000 dollar AS dari game berjudul Taptitude.

Game yang dibangun di platform Windows Phone ini telah di-download oleh 300 ribu pengguna dan dimainkan 1 juta kali per hari.

Yang menarik, tingginya penghasilan game ini berasal dari ponsel Nokia yang baru beberapa bulan mengusung platform Windows Phone.

Sebenarnya, FourBros telah merilis game gratis ini sekitar satu tahun yang lalu namun pendapatan mereka baru melonjak sejak Nokia meluncurkan ponsel Windows Phone.

Berkat Nokia Lumia, kini FourBros memperoleh pendapatan rata-rata 1000 dollar AS per harinya.

Pendapatan FourBros ini berasal dari iklan. Untuk menjaga agar aplikasi game ini tetap dapat dinikmati secara gratis, Fourbros memang memasukkan iklan.

Layanan iklan yang digunakan oleh FourBros adalah pubCenter dari Microsoft dan AdDuplex.

Iklan didapatkan dari penghitungan impression (sebanyak apa game diakses setiap hari). Makin sering dan makin banyak game diakses, maka pengiklan harus membayar lebih banyak).

Sebelumnya, pendapatan yang mereka raih bisa disebut biasa-biasa saja. Namun setelah Nokia merilis Lumia 800 dan Lumia 710, pendapatan FourBros melonjak dratis, terutama dari iklan yang berasal dari AdDuplex.

Meski demikian, pengguna game Taptitude saat ini masih didominasi pengguna ponsel HTC, karena banyaknya varian ponsel Windows Phone yang dimiliki HTC.

Sedangkan Nokia sendiri yang baru mempunyai dua model Windows Phone berada pada posisi kedua terbesar pengguna game Taptitude.

Game Taptitude merupakan mini game yang cukup sederhana. Setiap kali poin bertambah, maka pemain bisa melakukan "unlock" game baru. Hingga kini, sudah ada 60 game yang ditawarkan oleh FourBros di dalam Taptitude ini.

Fakta ini merupakan salah satu contoh bahwa ponsel berbasis Windows Phone ternyata juga bisa menjadi tempat untuk mengembangkan aplikasi dan menghasilkan uang.

Developer atau pengembang aplikasi yang masih ingin mencoba hal baru, bisa mencoba untuk membuat aplikasi di format Windows Phone yang baru satu tahun diluncurkan ini.

Selasa, 27 Desember 2011

Orang yang Menyumbang Emas Tugu Monas



Ternyata 38 kg emas yang dipajang di puncak tugu Monumen Nasional (Monas) Jakarta, 28 kg di antaranya adalah sumbangan dari Teuku Markam, salah seorang saudagar Aceh yang pernah menjadi orang terkaya Indonesia.

Orang-Orang hanya tahu bahwa emas tersebut memang benar sumbangan saudagar Aceh. Namun tak banyak yang tahu, bahwa Teuku Markamlah saudagar yang dimaksud itu.
Itu baru segelintir karya Teuku Markam untuk kepentingan negeri ini. Karya lainnya, ia pun ikut membebaskan lahan Senayan untuk dijadikan pusat olah raga terbesar Indonesia. Tentu saja banyak bantuan-bantuan Teuku Markam lainnya yang pantas dicatat dalam memajukan perekonomian Indonesia di zaman Soekarno, hingga menempatkan Markam dalam sebuah legenda.

Di zaman Orba, karyanya yang terbilang monumental adalah pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat. Jalan Medan-Banda Aceh, Bireuen-Takengon, Meulaboh, Tapaktuan dan lain-lain adalah karya lain dari Teuku Markam yang didanai oleh Bank Dunia. Sampai sekarang pun, jalan-jalan itu tetap awet. Teuku Markam pernah memiliki sejumlah kapal, dok kapal di Jakarta, Makassar, Medan, Palembang. Ia pun tercatat sebagai eksportir pertama mobil Toyota Hardtop dari Jepang. Usaha lain adalah mengimpor plat baja, besi beton sampai senjata untuk militer.

Mengingat peran yang begitu besar dalam percaturan bisnis dan perekonomian Indonesia, Teuku Markam pernah disebut-sebut sebagai anggota kabinet bayangan pemerintahan Soekarno. Peran Markam menjadi runtuh seiring dengan berkuasanya pemerintahan Soeharto. Ia ditahan selama delapan tahun dengan tuduhan terlibat PKI. Harta kekayaannya diambil alih begitu saja oleh Rezim Orba. Pernah mencoba bangkit sekeluar dari penjara, tapi tidak sempat bertahan lama. Tahun 1985 ia meninggal dunia. Ahli warisnya hidup terlunta-lunta sampai ada yang menderita depresi mental. Hingga kekuasaan Orba berakhir, nama baik Teuku Markam tidak pernah direhabilitir. Anak-anaknya mencoba bertahan hidup dengan segala daya upaya dan memanfaatkan bekas koneksi-koneksi bisnis Teuku Markam. Dan kini, ahli waris Teuku Markam tengah berjuang mengembalikan hak-hak orang tuanya.

Siapakah Teuku Markam ?
Teuku Markam turunan uleebalang. Lahir tahun 1925. Ayahnya Teuku Marhaban. Kampungnya Seuneudon dan Alue Capli, Panton Labu Aceh Utara. Sejak kecil Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu. Ketika usia 9 tahun, Teuku Marhaban meninggal dunia. Sedangkan ibunya telah lebih dulu meninggal. Teuku Markam kemudian diasuh kakaknya Cut Nyak Putroe. Sempat mengecap pendidikan sampai kelas 4 SR (Sekolah Rakyat).

Teuku Markam tumbuh lalu menjadi pemuda dan memasuki pendidikan wajib militer di Koeta Radja (Banda Aceh sekarang) dan tamat dengan pangkat letnan satu. Teuku Markam bergabung dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) dan ikut pertempuran di Tembung, Sumatera Utara bersama-sama dengan Jendral Bejo, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin dan lain-lain. Selama bertugas di Sumatera Utara, Teuku Markam aktif di berbagai lapangan pertempuran. Bahkan ia ikut mendamaikan clash antara pasukan Simbolon dengan pasukan Manaf Lubis.
Sebagai prajurit penghubung, Teuku Markam lalu diutus oleh Panglima Jenderal Bejo ke Jakarta untuk bertemu pimpinan pemerintah. Oleh pimpinan, Teuku Markam diutus lagi ke Bandung untuk menjadi ajudan Jenderal Gatot Soebroto. Tugas itu diemban Markam sampai Gatot Soebroto meninggal dunia.


Adalah Gatot Soebroto pula yang mempercayakan Teuku Markam untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Waktu itu, Bung Karno memang menginginkan adanya pengusaha pribumi yang betul-betul mampu menghendel masalah perekonomian Indonesia. Tahun 1957, ketika Teuku Markam berpangkat kapten (NRP 12276), kembali ke Aceh dan mendirikan PT Karkam. Ia sempat bentrok dengan Teuku Hamzah (Panglima Kodam Iskandar Muda) karena “disiriki” oleh orang lain. Akibatnya Teuku Markam ditahan dan baru keluar tahun 1958. Pertentangan dengan Teuku Hamzah berhasil didamaikan oleh Sjamaun Gaharu.

Keluar dari tahanan, Teuku Markam kembali ke Jakarta dengan membawa PT Karkam. Perusahaan itu dipercaya oleh Pemerintah RI mengelola pampasan perang untuk dijadikan dana revolusi. Selanjutnya Teuku Markam benar-benar menggeluti dunia usaha dengan sejumlah aset berupa kapal dan beberapa dok kapal di Palembang, Medan, Jakarta, Makassar, Surabaya. Bisnis Teuku Markam semakin luas karena ia juga terjun dalam ekspor – impor dengan sejumlah negara. Antara lain mengimpor mobil Toyota Hardtop dari Jepang, besi beton, plat baja dan bahkan sempat mengimpor senjata atas persetujuan Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Presiden.

Komitmen Teuku Markam adalah mendukung perjuangan RI sepenuhnya termasuk pembebasan Irian Barat serta pemberantasan buta huruf yang waktu itu digenjot habis-habisan oleh Soekarno. Hasil bisnis Teuku Markam konon juga ikut menjadi sumber APBN serta mengumpulkan sejumlah 28 kg emas untuk ditempatkan di puncak Monumen Nasional (Monas). Sebagaimana kita tahu bahwa proyek Monas merupakan salah satu impian Soekarno dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Peran Teuku Markam menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tidak kecil berkat bantuan sejumlah dana untuk keperluan KTT itu.

Teuku Markam termasuk salah satu konglomerat Indonesia yang dikenal dekat dengan pemerintahan Soekarno dan sejumlah pejabat lain seperti Menteri PU Ir Sutami, politisi Adam Malik, Soepardjo Rustam, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin, Suhardiman, pengusaha Probosutedjo dan lain-lain. Pada zaman Soekarno, nama Teuku Markam memang luar biasa populer. Sampai-sampai Teuku Markam pernah dikatakan sebagai kabinet bayangan Soekarno.

Sejarah kemudian berbalik. Peran dan sumbangan Teuku Markam dalam membangun perekonomian Indonesia seakan menjadi tiada artinya di mata pemerintahan Orba. Ia difitnah sebagai PKI dan dituding sebagai koruptor dan Soekarnoisme.
Tuduhan itulah yang kemudian mengantarkan Teuku Markam ke penjara pada tahun 1966. Ia dijebloskan ke dalam sel tanpa ada proses pengadilan. Pertama-tama ia dimasukkan tahanan Budi Utomo, lalu dipindahkan ke Guntur, selanjutnya berpindah ke penjara Salemba Jln Percetakan Negara. Lalu dipindah lagi ke tahanan Cipinang, dan terakhir dipindahkan ke tahanan Nirbaya, tahanan untuk politisi di kawasan Pondok Gede Jakarta Timur. Tahun 1972 ia jatuh sakit dan terpaksa dirawat di RSPAD Gatot Subroto selama kurang lebih dua tahun.

Peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto membuat hidup Teuku Markam menjadi sulit dan prihatin. Ia baru bebas tahun 1974. Ini pun, kabarnya, berkat jasa- jasa baik dari sejumlah teman setianya. Teuku Markam dilepaskan begitu saja tanpa ada konpensasi apapun dari pemerintahan Orba. “Memang betul, saat itu Teuku Markam tidak akan menuntut hak- haknya. Tapi waktu itu ia kan tertindas dan teraniaya,” kata Teuku Syauki Markam, salah seorang putra Teuku Markam.

Soeharto selaku Ketua Presidium Kabinet Ampera, pada 14 Agustus 1966 mengambil alih aset Teuku Markam berupa perkantoran, tanah dan lain-lain yang kemudian dikelola PT PP Berdikari yang didirikan Suhardiman untuk dan atas nama pemerintahan RI. Suhardiman, Bustanil Arifin, Amran Zamzami (dua orang terakhir ini adalah tokoh Aceh di Jakarta) termasuk teman-teman Markam. Namun tidak banyak menolong mengembalikan asset PT Karkam. Justru mereka ikut mengelola aset-aset tersebut di bawah bendera PT PP Berdikari. Suhardiman adalah orang pertama yang memimpin perusahaan tersebut. Di jajaran direktur tertera Sukotriwarno, Edhy Tjahaja, dan Amran Zamzami. Selanjutnya PP Berdikari dipimpin Letjen Achmad Tirtosudiro, Drs Ahman Nurhani, dan Bustanil Arifin SH.


Pada tahun 1974, Soeharto mengeluarkan Keppres N0 31 Tahun 1974 yang isinya antara lain penegasan status harta kekayaan eks PT Karkam/PT Aslam/PT Sinar Pagi yang diambil alih pemerintahan RI tahun 1966 berstatus “pinjaman” yang nilainya Rp 411.314.924,29 sebagai penyertaan modal negara di PT PP Berdikari.
Kepres itu terbit persis pada tahun dibebaskannya Teuku Markam dari tahanan.

Proyek Bank Dunia
Sekeluar dari penjara, tahun 1974, Teuku Markam mendirikan PT Marjaya dan menggarap proyek-prorek Bank Dunia untuk pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat. Tapi tidak satupun dari proyek-proyek raksasa yang dikerjakan PT Marjaya baik di Aceh maupun di Jawa Barat, mau diresmikan oleh pemerintahan Soeharto. Proyek PT Marjaya di Aceh antara lain pembangunan Jalan Bireuen – Takengon, Aceh Barat, Aceh Selatan, Medan-Banda Aceh, PT PIM dan lain-lain.
Teuku Syauki menduga, Rezim Orba sangat takut apabila Teuku Markam kembali bangkit. Untuk itulah, kata Teuku Syauki, proyek-proyek Markam “dianggap” angin lalu.

Teuku Markam meninggal tahun 1985 akibat komplikasi berbagai penyakit di Jakarta. Sampai akhir hayatnya, pemerintah tidak pernah merehabilitasi namanya. Bahkan sampai sekarang.

Masjid Pejlagrahan, Cirebon

Masjid pejglagrahan pada awalnya adalah sebuah tajug yang digunakan untuk leren (istirahat) maupun salat para nelayan yang ada di Cirebon pada abad ke-XV Masehi. Awalnya masjid ini persis berada di pinggir pantai dan pelabuhan muara jati. Seiring berjalannya waktu, pantai mulai menjauh dan sekarang masjid ini berada di tengah pemukiman penduduk. Konon, masjid ini juga merupakan cikal bakal Kraton Cirebon dan Masjid Kasepuhan. Kini, masjid ini berada di luar tembok Kraton.


Pada bagian luar manuju masjid terdapat papan info bahwa masjid ini berupakan benda cagar budaya, tetapi tidak dijelaskan BCB golongan berapa.


Tata ruangnya, selain ruang utama terdapat ruang pewastren pada bagian kanan masjid. Kedua ruangan tersebut di hubungkan dengan sebuah pintu pendek yang sekarang sudah jarang dibuka.


Ruang utama dengan mimbar dan mihrabnya hanya selebar 3 meter. Sebuah pintu regol menghubungkan antara ruang tengan dan ruang utama. Untuk salat rawatib hanya digunakan ruang tengah.


Pada dinding-dinding ruang tengah terdapat beberapa keramik dengan sedikit inskripsi. Keduanya diduga baru alias bukan unsure awal sejak pendirian masjid tersebut.


Masjid ini terletak di jl. Kesunenan tepatnya disebelah utara tembok kraton Kasepuhan.

(Hakim Syukrie)