INI sebuah kisah nyata diceriterakan oleh seorang perwira tentara AD di zaman orde baru. Kisah ini diawali tatkala peristiwa Gerakan 30 September PKI tahun 1965, yang saat itu gagal melakukan kudeta, maka siapapun yang menjadi pengurus PKI dari pengurus pusat sampai pengurus ranting harus ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara atau bagi pengurus PKI yang berbahaya harus dibunuh.
Tersebutla seorang perwira berpangkat Kolonel yang ditugaskan untuk menangkap dan membunuh para anggota PKI yang masih aktif di daerah. Mengingat bahwa gerakan ini sangat berbahaya dan mengancam kedudukan orde baru yang sedang dibangun oleh Soeharto, maka tidak ada jalan lain kecuali secepatnya membunuh pengurus PKI yang berbahaya di manapun berada.
Sang perwira itu baru sadar bahwa bapaknya adalah salah seorang Ketua Cabang PKI di sebuah daerah di Jawa. Dia mendapat tugas untuk membunuh Ketua PKI, yang justru adalah bapaknya sendiri.
Tugas itu harus dilaksanakan sebab merupakan tugas langsung dari komandan.
“Sang perwira itu pun akhirnya dengan berat hati harus mengeksekusi bapaknya sendiri….maka ketika dia bertemu dengan bapaknya, bapaknya yang melahirkan dan membesarkan itu pun dibawah dulu ke Cilacap….bapaknya sama sekali tidak tahu kalau dia akan dibunuh oleh anak kandungnya sendiri. Maka dia pun mengikutinya….
Namun ditengah malam, bapaknya dibawa ke sebuah tempat yang sepi…dia terngiang suara komandannya harus membunuh Ketua PKI ini yang sangat membahayakan bagi bangsa dan negara……maka dengan kekejamannya…sang perwira itu mengeluarkan pistol dan….ddooooor…….dooor……kepala bapaknya ditembak dengan pistol yang sudah disiapkan….”ujar Hasan Syukur, mantan wartawan Tempo.
Setelah itu apa yang terjadi? “Anak itu menjadi gila …..dia terganggu akal sehatnya karena telah membunuh bapaknya sendiri,…..itulah tugas seorang prajurit yang harus taat kepada komandan……! sungguh mengerikan!”ucapnya.
Saya hanya menarik napas panjang mendengar kisah tragis itu….anak begitu tega mengeksekusi bapaknya sendiri yang membesarkan dan menyayanginya…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar