Kamis, 10 November 2011

Asal Usul Penggunaan Lambang Bulan Sabit dan Bintang Dalam Islam

Lambang bulan sabit dan bintang bersegi lima ditengah-tengahnya, yang dipasang pada kubah-kubah masjid, apakah memang ada dalilnya? kalau memang tidak ada apakah ini tidak menyalahi syar'i, bukankah lambang pemersatu kita adalah baitullah, sebagai kiblat umat islam???




Sebenarnya asal muasal lambang bulan bintang berasal dari lambang khilafah Islamiyah terakhir yang dimiliki umat Islam, Khilafah Turki Utsmani.



Khilafah ini adalah warisan terakhir kejayaan umat Islam. Memiliki luas wilayah yang membentang dari ujung barat sampai ujung timur dunia. Wilayahnya secara real adalah tiga benua besar dunia, Afrika-Eropa dan Asia. Ibukotanya adalah kota yang sejak 1400 tahun yang lalu telah dijanjikan oleh Rasulullah SAW sebagai kota yang akan jatuh ke tangan umat Islam.



Rasulullah bersabda,"Qonstantinople akan kalian bebaskan. Pasukan yang mampu membebaskannya adalah pasukan yang sangat kuat. Dan panglima yang membebaskannya adalah panglima yang sangat kuat.".



Berabad-abad lamanya umat Islam memimpikan realisasi kabar gembira Rasulullah ITU. Namun sejak zaman khalifah Rasyidah, Bani Umayah hingga Bani Abbasiyah, kabar gembira itu tidak pernah juga terealisasi. Memang sebagian Eropa sudah jatuh ke tangan Islam, yaitu wilayah Spanyol dengan kota-kotanya antara lain : Cordova, Seville, Granda dan seterusnya.



Namun jantung Eropa belum pernah jatuh secara serius ke tangan Islam. Barulah ketika Sultan Muhammad II yang lebih dikenal dengan Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi panglima, jatuhlah kota yang pernah menjadi ibu kota eropa itu. Lewat pertemupuran yang sangat dahsyat dengan menggunakan senjata paling modern di kala itu, yaitu CANON atau meriam yang sangat besar dan suaranya memekakkan telinga, Muhammad Al-Fatih berhasil menjatuhkan kota konstantininopel itu dan menjadikannya sebagai ibu kota Khilafah Turki Utsmani. Serta menjadikannya pusat peradaban Islam.



Wilayahnya adalah tiga benua dan semua peradaban yang ada di dalamnya. Saat itu bulan sabit digunakan untuk melambangkan posisi tiga benua itu. Ujung yang satu menunjukkan benua Asia yang ada di Timur, Ujung lainnya mewakili Afrika yang ada dibagian lain dan di tengahnya adalah Benua Eropa. Sedangkan lambang bintang menunjukkan posisi ibu kota yang kemudian diberi nama Istambul yang bermakna : Kota Islam.




Bendera bulan sabit ini adalah bendera resmi umat Islam saat itu, karena seluruh wilayah dunia Islam berada di bahwa satu naungan khilafah Islamiyah. Tidak seperti sekarang ini yang terpecah-pecah menjadi sekian ratus negara yang berdiri sendiri hasil dari jajahan barat.



Wajar kalau lambang itu begitu melekat di hati umat dari ujung barat Maroko sampai ujung Timur Maroke. Inilah lambang yang pernah dimiliki oleh umat Islam secara bersama, bulan dan bintang.

Sedangkan masalah warna, justru ini menarik, karena lambang dunia Islam itu justru berwarna merah, bukan hijau seperti sekarang.

Wallahu a`lam Bisshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar