watoday.com.au
Arkeolog Austria menyatakan telah menemukan sekolah pelatihan gladiator Romawi yang cukup besar dan masih utuh. Bekas sekolah itu terletak di wilayah timur ibukota Wina dan ditemukan dengan menggunakan radar imagery.
Sekolah itu merupakan bagian dari kota Romawi yang merupakan pos terdepan militer dan perdagangan yang cukup penting pada 17 abad yang lalu.
Meskipun penggalian belum dilakukan, gambar yang diambil dari radar menunjukan kompleks sekolah yang memiliki 40 sel untuk pegulat dikelilingi tembok yang cukup tebal. Di lokasi itu terdapat tempat pelatihan dan tempat mandi yang cukup besar.
Di luar tembok, hasil pemidaian radar menunjukan lokasi yang dipercaya oleh arkeolog sebagai tempat pemakaman bagi pegulat yang meninggal dalam pelatihan. "Ini merupakan sensasi dunia, dalam arti yang sesungguhnya," kata Gubernur negara bagian Lower Austria, Erwin Proell, seperti dikutip BBC.
Sekolah yang merupakan bagian dari kota ini merupakan tempat kediaman bagi sekitar 50.000 orang pada 1.700 tahun yang lalu. Kota ini merupakan lokasi perdagangan dan militer terbesar yang berhubungan dengan kekaisaran Romawi di wilayah Asia yang berbatasan dengan daratan Eropa utara dan tengah.
Pejabat mengatakan bangunan sekolah pelatihan gladiator yang ditemukan ini merupakan saingan dari Ludus Magnus, yang merupakan sekolah pelatihan gladiator terbesar di Roma.
Salah satu yang membedakannya adalah reruntuhan kayu yang terletak di tengah arena pelatihan yang biasa digunakan oleh gladiator sabagai musuh tanding.
Museum Romawi Jerman mengatakan gambar tiga dimensi sekolah itu merupakan perpaduan dari barak dan sebuah penjara. Pihak museum mengatakan, gladiator seringkali dinyatakan bersalah sebagai pelaku kriminal atau tahanan perang dan juga diperlakukan sebagai budak.
Para ahli belum menentukan waktu penggalian sekolah gladiatorini, dan mengatakan mereka membutuhkan waktu untuk mematangkan rencana. Kompleks sekolah itu sangat besar dan baru kurang dari 1% saja yang digali walaupun sebenarnya penggalian sudah dimulai sekitar tahun 1870.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar